Selamat Datang Di Blog MAKALAH DAN SKRIPSI
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog MAKALAH DAN SKRIPSI,
disini Anda dapat mencari bahan tugas hukum, ekonomi, Pendidikan, Pertanian, Sosial dan Politik. Contoh untuk hukum: makalah etika profesi dan penegakkan hukum, hukum agraria, pidana khusus, filsafat hukum, antropologi hukum, proposal penelitian hukum dan lain-lain.

Ejaan Bahasa Indonesia Yang di Sempurnakan

Ejaan Bahasa Indonesia Yang di Sempurnakan

Ejaan adalah keseleruhuan peraturan bagaimana bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar lambing-lambang itu ( pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

Presiden Republik Indonesia Meresmikan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan pada tanggal 16 Agustus 1972, peresmian ejaan baru itu berdasarkan putusan presiden No. 57, tahun 1972. Sebagai patokan ejaan itu, departemen pendidikan dan kebudayaan menyebarkan buku yang berjudul “ Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan."

Hal-hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang disempurnakan adalah:

1. Perubahan Huruf
2. Penulisan Huruf
3. Penulisan Kata
4. Penulisan Unsur Serapan dan
5. Pemakaian Tanda Baca

Sebelum di sempurnakannya ejaan bahasa Indonesia, ada tiga ejaan berkembang yaitu :

1. Ejaan Van Ophuijsen

Ejaan ini di tetapkan pada tahun 1901 sebagai ejaan bahasa melayu dengan huruf latin. Ejaan yang di gunakan pada ejaan Ophuijsen adalah :

* Huruf J untuk untuk menuliskan kata-kata Jang, pajah, dan sajang .
* HUruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, dan oemoer
* Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ‘ta’pa, dan dinamai’.

2. Ejaan Soewandi

Ejaan Soewandi di resmikan pada tanggal 19 Maret 1947, untuk menggantikan ejaan Van Ophijsen, ejaan baru itu di sebut ejaan Rebublik, hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan ejaan tersebut adalah :

· Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata tak, pak, maklum, dan rakjat.

· Kata ulang boleh ditulis dengan Angka -2, seperti anak2, berjalan2, ke-barat2an.

3. Ejaan Melindo

Pada akhir 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu, menghasilkan konsep Ejaan bersama yang dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu –Indonesia). Namun karena perkembangan politik di tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu.
Enter your email address to get update from All Of Cinta.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Copyright © 2013. makalah dan skripsi - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger