Selamat Datang Di Blog MAKALAH DAN SKRIPSI
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog MAKALAH DAN SKRIPSI,
disini Anda dapat mencari bahan tugas hukum, ekonomi, Pendidikan, Pertanian, Sosial dan Politik. Contoh untuk hukum: makalah etika profesi dan penegakkan hukum, hukum agraria, pidana khusus, filsafat hukum, antropologi hukum, proposal penelitian hukum dan lain-lain.

Merakit Instalasi Pemurni Air

Merakit Instalasi Pemurni Air
Makhluk hidup, khususnya manusia, tidak akan mampu bertahan tanpa air. Karena air merupakan salah satu elemen dasar kehidupan selain tanah, udara, dan api (cahaya). Air menjadi barang sangat berharga pada musim kemarau. Oleh sebab itu, orang berani membayar berapa pun untuk air, walau harga per liter air lebih mahal dari bensin.

Prinsip pemurnian air yang ada saat ini secara teoritis tidak banyak berbeda dengan apa yang telah dilakukan masyarakat zaman dulu seperti menggunakan pasir, ijuk, dan tawas. Namun, dengan perkembangan teknologi, instalasi dapat dikemas menjadi lebih sederhana dan praktis (bisa digantung di tembok) dengan kemampuan pemisahan lebih baik.

Pemurnian air dimulai dari mencari sumber air baku yang layak. Sumber air baku bisa diperoleh dari sumur, mata air, sungai (di bagian hulu), atau air PAM, dengan tampak fisik tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Makin baik mutu air baku, makin ringan beban kerja sistem.
Artinya, umur sistem akan lebih lama. Sebaiknya, air baku sebelum dimurnikan diperiksa pH-nya terlebih dahulu dengan menggunakan kertas pH. Hal ini dilakukan untuk memprediksi kolom mana yang bebannya akan lebih berat.

Untuk memurnikan, air baku dipompakan ke dalam kolom. Pompa yang digunakan tidak perlu dengan pompa dengan tekanan tinggi. Terkadang, kalau air PAM lancar atau ada bak penampung air yang letaknya lebih tinggi, air dan keran bila langsung di alirkan ke kolom. Usahakan menggunakan laju alir selambat mungkin agar proses pemisahan sempurna.

Tahap pemurnian berikutnya adalah pemisahan molekul-molekul yang bermuatan (positif dan negatif), berturut-turut dengan menggunakan resin penukar kation dan resin menukar anion. Pada kedua tahap ini, ion-ion logam, nonlogam, dan protein dipisahkan.


Tergantung Keperluan
Untuk mengetahui kualitas air maka bisa dilihat dari alat ukur hantaran atau hambatan dan pH larutan. Bila hambatan besar (lebih besar dari 18,3 Megaohm cm) dan pH netral, maka kualitas air setara dengan aquabides dengan tingkat kemurnian 99,99 persen. Selayaknya tiap-tiap rumah sakit di Indonesia, khusus untuk keperluan operasi, memiliki instalasi pemurni air jenis ini agar tidak ada pasien terjangkit penyakit lain gara-gara air.

Untuk keperluan rumah tangga, air dengan hambatan sampai 5 Megaohm cm masih layak dipakai. Di sini air mengandung masih dalam jumlah kecil mineral misalnya kalsium, magnesium, natrium, kalium, silikon, klorida, sulfat, atau karbonat. Namun perlu diperiksa agar kadar mineral tidak melebihi 130 mg/I. Untuk daerah Bandung dan sekitarnya, Laboratorium Kimia Analitik ITB bisa membantu mengidentifikasi jenis dan kadar logam yang terlarut dalam air.

Perawatan
Sebaliknya, jika sumber air dan daerah rawa yang relatif lebih asam, maka beban resin penukar menukar anion lebih berat. Kesemuanya bisa diperiksa dengan mudah dengan menggunakan kertas pH atau daya hantar larutan.

Jika harga pH mendekati harga limit jenuh resin, maka resin tidak bisa dipakai. Namun, resin masih bisa diregenerasi/dipakai ulang. Caranya adalah dengan mencucinya seperti cara mengaktifkan resin di atas.

Keuntungan lain dari penggunaan sistem pemurni air ini adalah penghematan waktu dan energi, karena tidak perlu lagi merebusnya. Untuk keluarga yang terpaksa harus diet garam/mineral karena penyakit jantung atau ginjal misalnya, maka sistem pemurnian air di atas bisa membantu.
Enter your email address to get update from All Of Cinta.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Copyright © 2013. makalah dan skripsi - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger